Berita Sekolah  - SMP Katolik Rajawali Makassar memeriahkan perayaan Hari Jadi Kota Makassar yang ke-416 yang jatuh pada tanggal 9 November 2023 dengan penuh semangat dan kebanggaan. Para siswa, guru, dan staf sekolah bergembira dalam atmosfer yang sarat dengan budaya dan tradisi, memperingati tonggak sejarah kota ini.

Dalam semangat untuk memelihara warisan budaya, semua guru dan di SMP Katolik Rajawali Makassar mengenakan pakaian adat tradisional yang mewakili keberagaman etnis di Sulawesi Selatan. Di antara pakaian adat yang terpampang indah adalah pakaian adat Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja, menciptakan pemandangan yang memukau di lingkungan sekolah.

Kegiatan perayaan di sekolah ini tidak hanya terbatas pada pakaian adat, tetapi juga melibatkan serangkaian acara menarik. Salah satunya adalah Lomba Fashion Show, di mana siswa memamerkan keindahan dan kekayaan pakaian adat tradisional Sulawesi Selatan. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan keindahan busana, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya yang kaya di wilayah ini.

Selain itu, setiap kelas di SMP Katolik Rajawali Makassar turut merayakan dengan kegiatan menghias makanan tradisional. Siswa-siswa dengan semangat berkreasi, memperlihatkan keterampilan dan keindahan dalam menyajikan hidangan khas daerah Nusantara yang menciptakan aroma yang memikat dan mengundang selera.

Kepala Sekolah SMP Katolik Rajawali Makassar, Sr. Christine M. Sumaraw, SJMJ, M.Hum menyampaikan, "Perayaan ini bukan hanya untuk merayakan sejarah Kota Makassar, tetapi juga untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya kita. Dengan cara ini, kami berharap dapat melibatkan mereka dalam proses pembelajaran yang lebih menyeluruh dan memupuk rasa cinta terhadap identitas budaya mereka."

Perayaan Hari Jadi Kota Makassar di SMP Katolik Rajawali Makassar bukan hanya sebuah acara, tetapi juga menjadi momen berharga untuk membangkitkan rasa kebanggaan terhadap identitas budaya dan sejarah daerah. Semoga kegiatan ini dapat terus menjadi tradisi yang melestarikan kekayaan budaya Sulawesi Selatan.